Belajar lebih keras?
atau belajar lebih cerdas?
mana yang benar?SELAMAT!
temen-temen berada di artikel yang tepat.
Bagaimana caranya?
Cara paling sederhana adalah dengan mengenali Gaya Belajar kita.
Oke... lalu caranya?
Suka denger musik kan?
Bagaimana bisa hafal liriknya?
Cukup mendengarkan lewat speaker atau perlu nonton video sambil baca lirik dalam hati?
Atau mungkin harus nyanyi sambil nulis liriknya?
Nah, cara hafalin lirik lagu sama halnya dengan gaya kita belajar.
WHY?
Kita tahu bahwa segala macam informasi bisa masuk ke otak melalui panca indra.
Dari 5 panca indra yang kita miliki, ternyata ada 3 yang dominan yang sering kita gunakan untuk menyerap informasi. Yaitu penglihatan, pendengaran, dan peraba.
credit : theeducationinsider.org
- mengingat apa yang dilihat, visual memory.
- mengingat apa yang didengar, audio memory.
- mengingat apa yang diraba atau disentuh, tactical memory.
Dengan mengetahui dominan memory yang kita gunakan akan mempermudah kita menemukan gaya belajar yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan,
Dengan begitu kita bisa belajar lebih cerdas bukan lebih keras.
Lalu bagaimana cara mudah mengenali gaya belajar seseorang?
Pernahkah kita memperhatikan gerakan bola mata seseorang ketika ditanya sesuatu?
Bergerak kemanakah bola matanya?
Ke atas? Lurus ke depan?
ke kanan-kiri?
atau ke bawah?
Apa arti dari gerakan bola mata tersebut?
Menurut ahli neurologi, gerakan mata adalah eksternalisasi otak.
Artinya, gerakan bola mata ini ada kaitannya dengan cara kita mencari informasi yang tersimpan di memori otak.
credit : thelearningweb.net
Karena itu ketika seseorang berbicara perhatikan gerakan matanya (dimana dia mencari informasi)
- Jika bola matanya bergerak ke kanan atas ke kiri atas atau lurus kedepan umumnya dia adalah pembelajar visual (dominan pengihatan). Ciri lainnya bicaranya cepat.
- Jika bola matanya bergerak ke kiri ke kanan atau ke sudut kiri bawah dia adalah pembelajar auditory (dominan pendengaran). Ciri lainnya bicaranya menggunakan ritme.
- Jika bola matanya bergerak ke bawah atau ke sudut kanan bawah dia adalah pembelajar kinestetik (dominan bergerak dan menyentuh). Ciri lainnya bicaranya lambat.
1. Pembelajar visual (dominan penglihatan) :
- Membaca dalam hati
- Memberi highlight dengan spidol warna
- Mengatur cara penulisan catatan dengan garis, tabel, atau diagram
- Membuat post note
- Membuat mind map
- Tambahkan gambar pendukung pada catatan (buat doodle)
- Belajar lewat video
- Minta guru untuk mempraktekkan
2. Pembelajar auditory (dominan pendengaran)
- Membaca dengan suara keras
- Tanya jawab dengan teman
- Merekam penjelasan guru, dan mendengarkannya
- Merekam apa yang dibaca, dan mendengarkannya
- Merubah lirik lagu dengan kalimat yang ingin dihafal
- Belajar sambil mendengarkan musik klasik
3. Pembelajar kinestetik (dominan bergerak dan menyentuh)
- Menulis ulang hal yang ingin diingat
- Belajar sambil bermain : Flashcard, mnemonic
- Praktek langsung
- Mengingat sambil melompat
- Bermain peran
Games Ajarkan Anak Gaya Belajar
Berikut ini permainan seru yang bisa digunakan untuk mengenalkan anak-anak tentang gaya belajar mereka.
1. Mintalah anak-anak mencari pasangan (2 orang)
2. Tentukan siapa yang akan berperan jadi si A dan si B
3. Guru menyiapkan 2 pertanyaan yang akan dijawab masing-masing anak. Sebisa mungkin pertanyaan yang diajukan bukan bersifat fakta, misalnya: berapa umurmu? dimana kamu tinggal? tapi buatlah pertanyaan yang sifatnya recall atau memanggil kembali memori lama, misalnya:
"Sebutkan 5 tempat nongkrong favoritmu ketika SMP!"
"Sebutkan 5 sahabat dekatmu ketika SD!"
4. Sebelum memberikan pertanyaan pertama yang akan dijawab Si A guru meminta Si B untuk mengamati gerakan mata si A ketika menjawab pertanyaan yang diberikan
5. Bergantian! Si B menjawab pertanyaan dan Si A mengamati
6. Guru meminta Si A maupun Si B menyebutkan gerakan mata teman yang diamati
7. Guru menjelaskan arti dari masing-masing gerakan mata
8. Guru meminta siswa bergantian untuk menyebutkan cara belajar yang sesuai dengan masing-masing dominan memory mereka
_S.E.L.A.M.A.T_M.E.N.C.O.B.A_
#100harimenulisguru2022
#akumenulisuntukdiridannegeri
0 comments:
Post a Comment