|
Apa itu Skala
Prioritas ?
|
MENDESAK
(URGENT)
|
PENTING (IMPORTANT)
|
Membutuhkan perhatian segera
|
Membutuhkan inisiatif dan proaktif
|
Durasinya
kecil
|
Fokus untuk mengerjakan dengan hasil yang berkualitas
|
Melibatkan pemikiran jangka pendek
|
Melibatkan pemikiran jangka panjang
yang selaras dengan tujuan hidup
|
Pengambilan
keputusan kurang optimal dan kurang signifikan dengan tujuan jangka panjang
|
Berdampak besar pada kesuksesan
|
Berdasarkan urgensi dan kepentingan Matrix
Eisenhower membaginya menjadi 4 Kuadran:
Kuadran pertama
‘DO’ (Mendesak dan Penting)
Tugas-tugas di kuadran ini sangat penting dan
harus dilakukan sebaiknya pada hari yang sama. Ini adalah tugas yang perlu
dilakukan untuk menghindari konsekuensi negatif. Biasanya merupakan tugas yang
paling memakan waktu dan energi dalam sehari. Karenanya kita tidak ingin benar-benar
memulainya karena kita tahu berapa jumlah energi yang harus diinvestasikan di
dalamnya sehingga pada akhirnya tugas ini menjadi mendesak.
Biasanya pekerjaan yang dihasilkan di sini
berkualitas rendah karena keputusan dan solusi dibuat dengan tergesa-gesa
(karena keterbatasan waktu).
Menyelesaikan tugas-tugas di kuadran ini memberikan
kepuasan instan. Kita mungkin menikmati menyelesaikan tugas berikutnya dalam
daftar setelah menyelesaikan tugas yang pertama. Ini adalah cara yang bagus
untuk mendisiplinkan diri sendiri dan mendapatkan harga diri yang lebih tinggi
ketika kita telah menyelesaikan tugas yang paling sulit untuk dilakukan. Tapi, semakin
banyak tugas-tugas di kuadran ini semakin besar pula waktu dan energi yang kita
keluarkan tanpa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan hidup kita.
Karenanya mulailah dengan tugas-tugas di Kuadran
‘DO’ dan kita akan melihat segala
sesuatu yang lain akan tampak lebih mudah untuk dilakukan setelah
menyelesaikannya.
Cara terbaik untuk memastikan kita menjalankan
tugas-tugas ini adalah dengan menggunakan teknik Pomodoro (25 minute focus and 5 minute rest), yang akan membantu kita untuk fokus
pada tugas dengan lebih produktif.
Kuadran kedua ‘DECIDE’
(Tidak Mendesak dan Penting)
Masukkan tugas dan pekerjaan yang penting dan
dapat dicicil secara bertahap di dalam kuadran ini. Walaupun tidak mendesak,
namun kita tetap harus menentukan target penyelesaian agar tugas ini bisa
berjalan sesuai rencana. Hal yang harus diwaspadai adalah budaya menunda-nunda
waktu. Proses mencicil tugas yang tidak mendesak sangat penting agar kita tidak
keteteran ketika tenggat waktu sudah dekat, sehingga menerapkan istilah ‘lebih
cepat lebih baik’.
Kuadran ketiga ‘DELEGATE’
(Mendesak dan Tidak Penting)
Karena tugas-tugas tersebut kurang penting tetapi mendesak,
di sinilah memiliki rekan/ partner menjadi sangat penting. Who can do it for you?
Ini adalah tugas yang secara teknis dapat kita
lakukan sendiri, tetapi menyarankan orang lain untuk mengerjakan tugas itu
berarti memberikan banyak waktu bagi kita untuk menyelesaikan tugas di kuadran
pertama dan kuadran kedua. Selain itu juga dapat membangun kepercayaan dengan
rekan kita.
Tetapi kita juga harus memeriksa tugas yang
didelegasikan untuk memeriksa kemajuannya. Mendelegasikan tanpa memeriksa sama
tidak berharganya dengan tidak melakukan tugas sama sekali karena pada akhirnya
tidak ada yang dapat dimintai pertanggungjawaban.
Karenanya menyusun skala prioritas menjadi sangat
penting sehingga kita tidak bertindak diluar prioritas yang ditentukan oleh
orang lain dan merasa dikendalikan karena melaksanakan harapan orang lain. Orang-orang
seperti itu berarti membuat kesalahan karena mereka memperlakukan pekerjaan
yang tidak penting juga sama pentingnya dan mengeksekusi seolah-olah di kuadran
1.
Kuadran keempat ‘DELETE’
(Tidak Mendesak dan Tidak Penting)
Ini membuat kita mempertimbangkan hal-hal yang
seharusnya tidak kita lakukan sama sekali dan "menghapus" mereka dari
rutinitas harian/mingguan.
Temukan dan hentikan kebiasaan buruk yang pada
dasarnya hanya membuang-buang waktu dan tidak membuat kita produktif. Ini
adalah pemborosan waktu yang nyata, seperti menjelajahi internet tanpa alasan
atau menghabiskan waktu di instagram dan youtube yang tidak penting dan tidak
mendesak, berlama-lama nongkrong dengan teman.
Pisahkan tugas yang bermanfaat dan benar-benar
akan menambah nilai dari tugas yang membuat kita merasa penting dengan membuat kita
sibuk (tidak penting, tidak mendesak). Setelah memisahkannya dengan jelas,
terapkan metode konmari dan rapikan tugas-tugas.
Belajarlah untuk mengatakan tidak pada tugas
(pertama kepada diri sendiri dan kemudian kepada orang lain) yang tidak
mendesak dan tidak selaras dengan tujuan hidup kita. Tugas-tugas yang tidak penting
dan tidak mendesak ini adalah upaya membuang-buang waktu yang dapat melepaskan kita
dari memberikan nilai yang sebenarnya kepada tujuan hidup kita.
|
Manfaat Skala
Prioritas |
Adapun
manfaat lain dari penyusunan skala prioritas adalah:
·
Membuat setiap tugas yang
bersifat urgent dan penting dapat diselesaikan dengan maksimal
·
Dapat menyelesaikan tugas secara
efektif dan efisien waktu dan tenaga
·
Kehidupan lebih teratur dan
produktif
·
Meminimalisir stress
·
Selangkah lebih dekat dengan
kesuksesan karena mampu merencanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang
berkaitan dengan masa depan dengan baik
·
Tidak merasa dikendalikan oleh
harapan orang lain dengan mengerjakan tugas-tugas orang lain
·
Dapat meminimalisir atau bahkan
menghilangkan tugas-tugas yang tidak mempunyai nilai dengan tujuan hidup
·
Tidak
menyia-nyiakan waktu
·
Lebih banyak
waktu rileks jika konsisten dengan skala prioritas
·
Meningkatkan
harga diri karena bisa menyelesaikan tugas-tugas
|
Cara Membuat Skala
Prioritas |
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mulai
membuat skala prioritas
Langkah 1
Buat
daftar kegiatan utama atau tugas yang ingin atau perlu diselesaikan.
Langkah 2
Berikan
skor pada resiko (katakanlah, 0 untuk tidak ada resiko hingga 10 untuk resiko
tinggi), dan pada upaya yang terlibat (dari katakanlah, 0 untuk tidak ada upaya
nyata hingga 10 untuk upaya besar) pada masing-masing tugas yang sudah ditulis.
Langkah 3
Plot
kegiatan di Matriks Eisenhower,
berdasarkan skor (skor diatas 5 termasuk ke dalam tugas resiko tinggi dan upaya
besar)
Langkah 4
Prioritaskan
dengan tepat, delegasikan atau hilangkan aktivitas yang berdampak rendah.
Download Worksheet Skala Prioritas
|
Tips Penggunaan
Eisenhower Matrix |
·
Buat to do list untuk menempatkan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk
membebaskan pikiran.
·
Selalu buat pertanyaan apa yang layak
dilakukan terlebih dahulu.
·
Batasi diri dengan membuat tugas tidak
lebih dari delapan tugas per kuadran. Sebelum
menambahkan yang lain, selesaikan yang paling penting terlebih dahulu. Ingat:
Ini bukan tentang mengumpulkan banyak tugas tetapi menyelesaikan tugas.
·
Buat hanya satu daftar tugas untuk
tugas pribadi atau tugas menuju impian. Dengan begitu kita tidak akan mengeluh belum
melakukan apa pun untuk diri sendiri di penghujung hari.
·
Jangan biarkan orang lain mengalihkan
perhatian kita. Jangan biarkan orang lain menentukan prioritas kita. Rencanakan
di malam hari, lalu kerjakan tugas di pagi harinya. Dan pada akhirnya, kita
bisa menikmati perasaan selesai.
·
Terakhir, cobalah untuk tidak terlalu
menunda-nunda, juga tidak mengelola tugas secara berlebihan. (‘there is nothing more perfect than doing
your best’)
0 comments:
Post a Comment